PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR DEKONSTRUKSI PADA PERENCANAAN BALAI LATIHAN KERJA DI KABUPATEN KONAWE SELATAN
Kata Kunci:
balai latihan, arsitektur dekonstruksi, prinsip, perencanaanAbstrak
Dalam rangka menjamin optimalisasi pengolahan sumber daya alam yang berlimpah, pada tahun 1987 dibangun 1 unit Balai Latihan Kerja (BLK) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) yang bernaung di bawah Dinas Trasnmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Konawe Selatan. Setelah berdiri selama kurang lebih 35 tahun, UPTD BLK Konawe Selatan memerlukan peningkatan kualitas sarana dan prasarana serta fasilitas yang mendukung pelaksanaan pelatihan melalui kerjasama dengan berbagai lembaga/instansi baik daerah, Provinsi maupun Pusat. Permasalahan fisik yang muncul seperti bangunan yang tidak lagi kokoh dan telah rusak mempengaruhi pelayanan pada bangunan UPTD BLK Konawe Selatan hingga ke tahap yang cukup parah sehingga bangunan-bangunan tersebut tidak lagi digunakan. Representasi bangunan fisik yang tidak terencana membuat bangunan UPTD BLK Konawe Selatan memerlukan sentuhan yang lebih menarik untuk meningkatkan eksistensinya sebagai sebuah bangunan pelatihan. Oleh karena itu, pendekatan arsitektur dekonstruksi sangat cocok untuk diterapkan pada bangunan ini. Dengan demikian, tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip arsitektur dekonstruksi pada bangunan UPTD BLK Konawe Selatan. Dengan adanya implementasi konsep arsitektur dekonstruksi pada bangunan UPTD BLK Konawe Selatan ini diharapkan dapat menghadirkan pengalaman ruang yang berbeda bagi pengguna, hal yang membedakan sekaligus menjadi daya tarik sebuah tempat pelatihan.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Garis : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.