PUSAT KESEHATAN MENTAL ANAK DAN REMAJA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOFILIK DI KOTA KENDARI

Penulis

  • Tiara Anung Lisvira Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo
  • Arman Faslih Universitas Halu Oleo
  • Arief Saleh Sjamsu Universitas Halu Oleo

Kata Kunci:

pusat kesehatan mental, anak, remaja, arsitektur biofilik

Abstrak

Masa perkembangan kritis bagi anak dan remaja membuat mereka rentan terhadap gangguan kesehatan mental akibat tekanan dan tuntutan yang dihadapi. Modernisasi ilmu pengetahuan dan teknologi telah menyebabkan berbagai masalah psikologis dan sosial di lingkungan sekolah dan keluarga, sehingga kesehatan mental menjadi perhatian masyarakat. Gangguan kesehatan mental pada anak dan remaja semakin meningkat, dan diperkirakan akan menjadi salah satu dari lima masalah yang menyebabkan disabilitas, morbiditas, atau bahkan mortalitas pada 20 tahun mendatang. Di Indonesia, satu dari tiga remaja memiliki masalah kesehatan mental, dan satu dari dua puluh remaja memiliki gangguan mental dalam 12 bulan terakhir. Gangguan kesehatan mental yang paling umum adalah gangguan kecemasan, diikuti oleh gangguan depresi mayor, gangguan perilaku, PTSD, dan ADHD. Gangguan kesehatan mental pada remaja di Kendari cukup tinggi, sehingga diperlukan pusat kesehatan mental anak dan remaja dengan pendekatan arsitektur biofilik untuk memberikan lingkungan yang sehat dan membantu proses pemulihan dan penyembuhan. Pusat kesehatan mental harus dipisahkan berdasarkan usia dan penanganannya namun di Sulawesi Tenggara, bangunan pelayanan kesehatan mental yang khusus menangani anak dan remaja belum tersedia dan penanganannya masih bercampur di Rumah Sakit Jiwa Sulawesi Tenggara.

 

Kata kunci: Pusat Kesehatan Mental, Anak dan Remaja, Gangguan Mental, Biofilik.

Unduhan

Diterbitkan

2023-12-31

Terbitan

Bagian

Articles