PENERAPAN ARSITEKTUR PERILAKU PADA GEDUNG PUSAT KREATIVITAS ANAK DI KOTA KENDARI
Kata Kunci:
arsitektur perilaku, pusat kreativitas, anak jalananAbstrak
Meningkatnya angka kemiskinan di kota Kendari mengakibatkan banyak anak putus sekolah, baik pada tingkat Sekolah Dasar (SD) ataupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang diakibatkan karena kekurangan biaya dan kerkendala fisik, yang dapat mengakibatkan semakin banyak munculnya anak jalanan di Kota Kendari. Berdasarkan data Dinas Sosial Kota Kendari tahun 2018, tercatat sebanyak 130 anak jalanan yang terdiri dari 117 laki-laki dan 13 perempuan. Selain itu juga, berdasarkan data pada tahun 2017, kota Kendari memiliki 402 jiwa penyandang disabilitas. Pengembangan kreativitas anak perlu diwadahi untuk terciptanya lingkungan yang kondusif, agar anak dapat memaksimalkan pendidikan, sesuai usia juga kreativitas yang diminatinya tanpa memandang latar belakang dan kondisi fisik anak. Perencanaan pusat kreativitas terpadu ini dapat menjadi sebuah “after school center” ataupun sarana pendidikan non-formal di kota Kendari untuk anak, dimana dalam pusat kreativitas ini mereka bisa mengeksplor kegiatan-kegiatan yang tidak mereka dapatkan di sekolah formal. Penyediaan pusat kreativitas dengan menggunakan tema arsitektur perilaku, bertujuan agar mampu memenuhi fasilitas penunjang kreativitas yang ada, sesuai dengan pola aktivitas yang dimiliki para pengguna dan dapat menekan pola perilaku kreatif yang bersifat negatif atau merusak. Penerapan arsitektur perilaku pada perencanaan pusat kreativitas anak yaitu dengan memperhatikan standar kenyamanan dan keamanan pada anak untuk memberikan kesempatan dan kebebasan dalam berkreativitas.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Garis : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.