PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR PADA HOTEL RESORT DI KOTA BAUBAU
Kata Kunci:
pariwisata, hotel resort, arsitektur neo vernakularAbstrak
Kota Baubau merupakan daerah dengan potensi pariwisata yang sangat menjanjikan, hal ini dapat dilihat dengan banyaknya destinasi wisata yang ada di kota Baubau, baik itu destinasi wisata alam, budaya, maupun destinasi wisata sejarahnya. Melihat data badan pusat statistik kota Baubau, jumlah kunjungan wisatawan di kota Baubau menunjukan tren yang positif, ditahun 2017 jumlah wisatawan mencapai 93.122 kemudian mengalami peningkatan hingga 23,2% atau sebanyak 114.673 kunjungan wisatawan ditahun berikutnya. Dengan tingginya jumlah kunjungan wisata tersebut, maka perlu adanya sebuah fasilitas akomodasi guna menunjang para wisatawan khususnya yang datang dari luar daerah. Hotel Resort dirasa sangat cocok dalam menunjang potensi pariwisata, terutama untuk menarik wisatawan menengah keatas. Berdasarkan isu tersebut, maka penulis sebagai mengambil topik hotel resort dengan pendekatan arsitektur neo-vernakular di Kota Baubau”. Penggunaan pendekatan ini menyesuaikan pada kondisi sosial budaya serta kondisi klimatologi dan geologi setempat. Pendekatan neo-vernakular yang diterapkan pada rancangan dapat dilihat dari beberapa hal; pengolahan tapak yang mempertimbangkan aspek iklim dan kondisi fisik tapak, konsep pilotis (panggung) diimplementasikan pada desain bangunan sebagai respon dari kondisi fisik tapak yang berkontur miring. Selain itu, penerapan prinsip arsitektur neo-vernakular pada perancangan menghasilkan banyak manfaat khususnya dalam mengangkat kembali nilai-nilai lokalitas daerah setempat, baik dari segi peninggalan arsitektural maupun sosial budayanya.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Garis : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.